Pendirian K3LDP Butuh Perjuangan Yang Sangat Keras

NUNUKAN – Penasehat Kerukunan Komunitas Karyawan Lokal Desa Payang (K3LDP) Mandiri Group di Linuang Kayan, Sembakung, yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Nunukan dari PDIP Gimson menyampaikan bahwa bukan pekerjaan yang mudah untuk bisa mendirikan, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah komunitas karyawan di sebuah perusahaan.

Cerita tentang sulitnya membangun sebuah komunitas karyawan tersebut disampaikan oleh Gimson ketika memberikan sambutan pada acara Musyawarah Besar (Mubes) Ke- 12 K3LDP di Linuang Kayan, Sembakung, Senin (5/5).

Gimson yang pernah belasan tahun bekerja di bagian HRD Mandiri Group itu menceritakan bahwa K3LDP yang digagas pada sekitar tahun 2010 itu awalnya hanyalah sebuah paguyuban yang terdiri dari beberapa orang yang punya mimpi ingin membentuk wadah bagi karyawan lokal, khususnya karyawan yang berasal dari Suku Dayak dan Suku Tidung.

Dalam perjalanannya, keberadaan paguyuban tersebut ternyata banyak ditentang, dan menimbulkan pro kontra baik di kalangan karyawan maupun perusahaan.

“Saya mulai diawasi, diancam, bahkan didatangi oleh orang – orang yang meminta kepada saya untuk menghentikan perjuangan ini. Tapi dengan niat yang baik dan tulus untuk kebaikan banyak orang, saya tidak pernah mundur, semakin ditentang dan diancam, saya justru tambah semangat,” ujarnya.

Mengetahui kegigihan dan kebulatan tekad Gimson dan beberapa temannya untuk membentuk paguyuban, pihak perusahaan pada akhirnya bisa menerima, bahkan memberikan dorongan positif. Pihak manajemen perusahan bahkan siap memberikan training dan upgrade keahlian atau skill up terhadap para karyawan lokal agar bisa makin berkembang.

Saat ini K3LDP terus berkembang, dan jumlah anggotanya diperkirakan sudah mencapai 700-an orang. Bahkan anggotanya tidak hanya dari masyarakat lokal saja, karyawan dari etnis dan suku – suku yang lain pun mulai ikut bergabung, seperti Suku Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Banjar, Sunda, dan lain sebagainya.

Gimson berharap, jumlah anggota K3LDP bisa terus bertambah, sehingga masyarakat lokal bisa ikut merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan.

“Masyarakat lokal tidak boleh hanya jadi penonton, mereka juga harus bisa menikmati kekayaan alam yang ada di sekitarnya, baik masyarakat dan perusahaan harus sama – sama maju dan berkembang,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama Wabup Hermanus
mengapresiasi peran aktif kaum buruh dan serikat pekerja dalam menjaga kondusivitas daerah serta mendukung terciptanya iklim investasi yang sehat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Nunukan, saya mengucapkan terima kasih atas sinergi, kolaborasi, dan komunikasi yang telah terjalin baik dalam menjaga keberlangsungan investasi di Kabupaten Nunukan. semua memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan daerah,” imbuhnya. (prokompim)