Sering Macet, ATM Satu-satunya di Krayan Dirusak

 

NUNUKAN – Unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari bank Kaltimtara di Krayan diduga dirusak oleh seseorang warga saat hendak mengambil uang namun tidak berhasil.

Kejadian tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (25/1) sekitar pukul 19.00 wita dan baru diketahui pukul 20.00 wita. Dampaknya banyak masyarakat keluhkan karena tidak bisa mengambil uang yang akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kepala Polsek Krayan, Ipda Adi Yanto Ferdinan mengaku, kejadian tersebut memang dilaporkan warga, karena menjadi ATM satu-satunya yang beroperasi di Krayan.

“Warga dari Krayan Timur, Selatan, Barat semua ke situ (ATM) kalau mau ambil uang, letaknya di Krayan induk,” ungkap Adi ketika dihubungi, Senin (27/1).

Aksi tersebut, terekam jelas oleh CCTV di ruangan ATM tersebut, yang membuat pelaku dipanggil untuk dilakukan mediasi dengan pihak bank.

“Terekam CCTV dia hanya pukul saja, sempat lepas layarnya itu, setelah dipukul kelihatan lah kabelnya jatuh, itu setelah dipasang kembali sama teknisinya, malah bagus lagi,” tambah Adi.

Diduga kuat, pelaku kesal karena tidak dapat mengambil uangnya, karena sudah datang jauh. Pelaku sendiri, memang berasal dari Krayan Selatan. Butuh waktu berjam-jam untuk bisa ke Krayan induk.

Sementara Adi sendiri mengaku, ATM tersebut memang terdapat kendala pada tombol. Dirinya sendiri pernah mengalami langsung kendala tersebut, tombol harus benar-benar ditekan baru bisa berfungsi.

“Saya dulu pernah koordinasi dengan pihak bank, saya bilang kapan diperbaiki, takutnya ada apa-apa dari konsumen. Janjinya minggu depan ada teknisi yang mau perbaiki, namun belum sempat diperbaiki, sudah ada kejadian,” kata Adi.

Masyarakat juga sejatinya banyak yang mengeluhkan hal tersebut, karena ATM tersebut merupakan satu-satunya di beroperasi di seluruh Krayan dan sangat diharapkan masyarakat Krayan.

Sementara yang pelaku diketahui dulu juga pernah mengalami kendala yang terjadi, hanya saja saat itu pelaku hanya marah-marah dan tidak merusak ATM. Dari situ berbagai pihak pun berkoordinasi ke pihak bank untuk perbaikan.

“Yang bersangkutan telah dipanggil untuk mediasi dengan pihak bank, ada perjanjian pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya, ATM nya juga sudah diperbaiki dan sudah bisa dioperasikan lagi,” beber Adi. (afw)