NUNUKAN – Guna memajukan ekonomi dan memberikan nilai tambah serta manfaat kepada masyarakat di Kecamatan Krayan khususnya pada sektor hasil perkebunan buah nanas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan, laksanakan program hilirisasi nanas.
Apalagi hasil panen nanas di Kecamatan Krayan terbilang melimpah, namun karena hanya dipasarkan lokal, nilai jualnya sangat murah, dan tak jarang membusuk karena tidak ada pengolahan lebih lanjut.
Alhasil DKPP Nunukan membuat program hilirisasi nanas, untuk proses pengolahan buah nanas menjadi produk yang memiliki nilai tambah untuk diperjualbelikan, sehingga menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Itu diungkapkan Kepala DKPP Nunukan, Muhtar. Dirinya menerangkan, program tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini, dengan bukti keseriusan pemkab dimana telah mengalokasikan dana hingga Rp 300 juta.
Pengolahan nanas rencananya akan dibuat dalam bentuk dua produk, yaitu selai dan sirup nanas, yang akan dikelola sendiri oleh Unit Pengelola Hasil (UPH) di Kecamatan Krayan.
“Jadi tempat pengolahan nanas atau UPH nya, dari Badan Perbatasan siap membangun, sedangkan untuk mesin pengolahan nanas akan kami siapkan,” ungkap Muhtar ketika dikonfirmasi, Kamis (21/3).
Untuk diketahui, dua kecamatan di Krayan yang menghasilkan panen buah nanas, ada di Kecamatan Krayan Timur dan Krayan Barat, setiap kali panen, petani bisa menghasilkan 10 sampai 20 ton nanas. Hal itulah yang mendorong UPH akan dibangun di Krayan.
“Ya, nanti UPH nya akan di bangun di Kecamatan Krayan Timur, karena penghasil nanas terbanyak,” beber Muhtar. (02)