Permintaan Makan Bergizi Gratis, Pelajar Krayan Kirim Surat ke Presiden

 

NUNUKAN – Pelajar di Krayan mulai menagih program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga bisa diterapkan di dataran tinggi Krayan.

Di Nunukan tidak sedikit sekolah-sekolah telah menjalankan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto tersebut, itu juga membuat para pelajar di Krayan, juga ingin menikmatinya.

Seperti yang diutarakan salah satunya pelajar di SDN 001 Long Bawan, Krayan bernama Adel. Dirinya bahkan membuat surat kaleng untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Dalam surat yang dibacakan Adel, dirinya dan teman-temannya curhat ingin juga mendapatkan program MBG, sama dengan pelajar lainnya yang ada di Nunukan.

Hal itu dilihat saat ia membaca surat tersebut bersama dengan puluhan teman-temannya yang berbaris rapi di halaman sekolah.

“Selamat pagi bapak Presiden Prabowo Subianto dan bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Bapak Presiden yang terhormat, kami mohon realisasi program makanan gratis untuk sekolah dasar segera diwujudkan,” ujar Adel membacakan surat tersebut bersama teman-temannya di depan sekolah, Senin (10/3).

begitulah kalimat pembuka yang dibacakan pada Senin (10/3/2025).
Selanjutnya, Adei pun memperkenalkan dirinya dan asal sekolahnya, kemudian menyampaikan isi suratnya.

Saat melanjutkan bacaan suratnya, Adel berharap kebijakan ini dapat diterapkan demi masa depan generasi penerus bangsa.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Nunukan, Ryan Antoni menyayangkan program MBG yang belum masuk di wilayah Krayan. Namun begitu, dia sangat sadar bahwa wilayah Krayan ini sangatlah sulit untuk merealisasikan dan tidaklah sama dengan wilayah lainya di Indonesia.

“Kalaupun susah direalisasikan di Krayan, mungkin bisa diberikan opsi lainnya, misal dikonversikan saja dalam bentuk uang lalu diserahkan kepada orang tuanya masing-masing,” harap Ryan ketika dikonfirmasi.

Ryan sendiri mengaku, jika mengikuti ketetapan syaratnya, misal satu dapur untuk 3 ribu anak. Maka, di Krayan tidak bisa menjalankan program tersebut. Belum lagi jarak antara satu sekolah satu dan sekolah lainya, sangatlah berjauhan.

“Dan walaupun dipaksakan tiga ribu lebih pelajar baru dijadikan satu dapur, mungkin berapa kecamatan digabung baru cukup pelajarnya. Kemudian, jika di Long Bawan dijadikan dapur, untuk menjangkau sekolah lainnya, itu butuh 1-3 hari baru sampai. Keburu makanan basi,” pungkasnya.

Namun begitu, Ryan menegaskan menyampaikan persoalan ini kepada pemerintah daerah maupun pusat. Sebab, anak-anak di Krayan juga merupakan bagian dari Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah. Salah satunya sektor pendidikan dalam hal ini program MBG.(afw)