Krayan Sedang Dilanda Kekurangan Sembako

 

NUNUKAN – Terdampak kerusakan akses jalan dan pembatasan barang subsidi dari Malaysia, membuat ketersediaan sembako di Krayan menipis. Keadaan ini masih terus berlangsung, sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan masih berusaha mencari solusi.

Disisi lain, Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang, diharapkan menjadi solusi menghadapi berkurangnya sembako di seluruh kecamatan di Krayan.

Kondisi tersebut diakui Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Dior Frames. Dirinya mengaku, sembako di Krayan ketersediaannya berkurang atas kondisi kerusakan akses jalan dan pembatasan untuk barang kawalan (Subsidi).

“Bahkan kenaikan harga cukup signifikan, misalnya seperti gula, minyak goreng dan gas LPG. Itu disebabkan karena pasokan sembako yang masih terbatas dan kita hanya menggunakan SOA Jembara (barang),” ujarnya ketika dikonfirmasi, Selasa (18/2).

Dior menerangkan, langkah Pemkab Nunukan saat ini telah melakukan rapat koordinasi dan sudah menyampaikan secara lisan ke pimpinan dan sekda, dimana sejauh ini sedang dipersiapkan rapat koordinasi untuk penanggulangan kelangkaan dan tingginya harga sembako di Krayan.

Sementara itu, Dior mengaku akses jalan masih terputus, seperti dari Long Bawan Krayan Induk menuju Long Layu Krayan Selatan, sedang dalam perbaikan.

Namun, surat tanggap darurat juga telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk segera mengantisipasi, demi bertambahnya ketersediaan stok sembako di Krayan Selatan.

Di sisi lain, pihaknya telah mengupayakan bantuan dari distributor dan pedagang besar di Long Bawan, untuk melakukan pemesanan barang melalui pesawat dengan misi kemanusian.

“Kalau untuk SOA Jembara, telah kami upayakan untuk menambah frekuensi penerbangannya, namun sampai saat ini masih terdapat kendala atas efisiensi anggaran yang terjadi, jadi semua butuh proses dan berhadap segera teratasi,” beber Dior. (afw)