NUNUKAN – Kebakaran kembali terjadi di wilayah empat Kecamatan Seimenggaris, menimpa dua rumah warga Desa Srinanti, Minggu (27/4). Dikarenakan minimnya pertolongan kebakaran, membuat rumah tersebut habis ludes terbakar.
Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik dan membuat api membesar tidak terkendali, sementara rumah rumah tersebut, adalah milik Hj Aminah (55) dan Marhana (24).
Kepala Dinas Sosial Nunukan Faridah Aryani, melalui Penyuluh Sosial Aiyub mengaku, awalnya kebakaran dilaporkan oleh Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sei menggaris, yang mendapat laporan lewat telepon seluler, dimana kebakaran terjadi menimpa rumah warga di Desa Srinanti.
Aiyub menerangkan, kebakaran awalnya dilihat oleh saksi mata bernama Arianto (32). Saat itu Arianto bersama anaknya sedang beristirahat di teras rumahnya yang berada di depan TKP kebakaran.
“Saksi itu yang mendengar teriakan minta tolong ada kebakaran rumah, pas dia melihat ke depan rumahnya, api sudah membesar. Akhirnya dia bersama beberapa warga langsung mengambil tindakan dengan berusaha memadamkan api,” ujar Aiyub, Senin (28/4).
Proses pemadaman pun dilakukan secara sederhana oleh warga sekitar. Mereka menggunakan baskom dan pompa air untuk memadamkan api.
Sementara pemilik rumah bernama Marhana saat kebakaran, disebutkan sedang beristirahat di dalam kamar, sedangkan korban Aminah, tidak di rumah melainkan ke mushola mengikuti kegiatan pengajian.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun diduga kuat karena korsleting arus listrik yang menyebabkan percikan api. Karena tidak terpantau, api menjalar ke atas dan membakar secara perlahan dinding rumah kemudian menjalar ke plafon rumah.
“Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi dari kebakaran itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” beber Aiyub. (uws)