NUNUKAN – Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, menghadiri Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang digelar Polres Nunukan pada Rabu (5/11/2025). Kehadiran Bupati menjadi penegasan dukungan pemerintah daerah terhadap upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Nunukan.
Apel tersebut dipimpin Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewa yang membacakan amanat Kapolri terkait kesiapan nasional menghadapi puncak musim hujan dan fenomena La Nina. Kegiatan digelar sebagai bentuk antisipasi atas meningkatnya risiko banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem lainnya di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Nunukan.
Dalam apel tersebut, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi tinggi kepada Polres Nunukan atas prakarsa menggelar kegiatan kesiapsiagaan berskala kabupaten ini. Ia menegaskan bahwa kesiapan seluruh unsur pemerintah, terutama perangkat daerah yang terkait langsung dengan penanggulangan bencana, merupakan hal yang sangat penting untuk melindungi masyarakat.
“Dengan 43 persen wilayah Indonesia rawan bencana, apel seperti ini sangat diperlukan untuk memastikan kita semua siap, terutama perangkat teknis seperti BPBD. Kita harus memastikan sarana dan prasarana sudah siap ketika terjadi bencana,” ujar Bupati Irwan.
Ia menjelaskan bahwa beberapa wilayah di Kabupaten Nunukan sering mengalami hujan deras dan banjir, sehingga mitigasi dini menjadi kewajiban pemerintah daerah. Bupati memastikan bahwa peralatan pendukung penanggulangan bencana yang dimiliki BPBD saat ini cukup memadai dan akan terus dilengkapi sesuai kebutuhan.
“Kita sudah memiliki peralatan yang memadai, dan tentu akan terus kita kembangkan. Yang penting adalah bagaimana kita bisa melakukan penanganan cepat jika bencana terjadi di Kabupaten Nunukan,” tambahnya.
Bupati juga menekankan bahwa kolaborasi antara Polres, BPBD, TNI, dan seluruh OPD terkait harus terus diperkuat agar upaya penanggulangan bencana berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Apel ini diharapkan menjadi momentum untuk memastikan semua unsur pemerintah daerah lebih siap menghadapi puncak musim hujan tahun 2025–2026 dan melindungi masyarakat dari potensi dampak bencana. (adv)











